Pengalaman Ngidam di kehamilan Ketiga

| On
November 16, 2022

 Assalamu'alaikum Mama...

Maasyaa Alloh tabaarokalloh
Alhamdulillah segala puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT.

Apa kabarnya Mama? Duh, udah lama nih gak menyapa teman-teman seperjuangan alias Mama Mama semua di dunia blogging.. Kangen gak yaa, hehe. Senang bisa menyapa kembali alias bisa say hi lagi di "rumah kontrakan" ini setelah vakum cukup lama.

Seperti judulnya nih, postingan saya kali ini mau cerita alias curhat gimana rasanya pengalaman (insya Alloh) hamil anak ketiga di trimester yang pertama lalu. Untuk saat ini alhamdulillah masa-masa ngidam bisa dibilang sudah gak lagi kerasa karna kehamilan sudah di minggu ke 23 atau kurang lebih 5 bulan.

Sumber gambar: Pexel


Meskipun kehamilan yang terjadi pada seorang wanita di rahim yang itu-itu juga, tapi memang yang namanya "ngidam" tetap saja punya pengalamannya masing-masing alias gak selalu punya sensasi yang sama. Sesuatu yang gak bisa dilupakan seumur hidup dan khas.

Jika pada kehamilan pertama dan kedua, ngidam itu saya anggap sesuatu yang sangat berat rasanya, apalagi saat hamil Hanin, anak saya yang pertama. Saya sampai sering menangis, bahkan bilang menyerah saking lelahnya mual muntah setiap hari, pagi siang maupun malam. Dan itu terjadi kurang lebih selama 4 bulan. Begitu pun anak kedua, sedikit lebih ringan dan dipaksa melawan keadaan karna disambi menyelesaikan tugas akhir kuliah alias skripsi.

Pada kehamilan ketiga ini, entah... kalau boleh saya mengucapkan syukur, karna mual muntahnya jauh lebih ringan dibandingkan hamil anak pertama dan kedua lalu. Saya masih bisa berkegiatan di tengah ngidam yang hakikatnya gak nyaman rasanya.

Kalau boleh saya rangkum niih, beberapa hal yang saya rasakan di Trimester Pertama masa-masa ngidam hamil anak ketiga ini:

1. Mual muntah ringan
Masih belum hilang ingatan, gimana sensasi ngidam di trimester pertama anak pertama dan kedua, apalagi anak pertama, luar biasa mual muntah setiap saat setiap hari. Sampai lemas, sampai bedrest dan cuti mengajar.

Sedangkan, kehamilan saat ini alhamdulillah bisa dihitung jari berapa kali muntah, itupun kalau dipicu mencium aroma aroma yang gak enak di hidung.

2. Selera makan meningkat
Berbeda pada kehamilan sebelumnya, trimester pertama yang biasanya turun BB karena gak enak makan tapi tetap harus makan, kali ini justru saya maunya makan melulu. Perut benar-benar laperan, sering keroncongan. Alhasil, malah naik BB 3 kilo. Hahaha

3. Tidak masak, nyuci pakaian dan piring selama 4 bulan lebih
Nah, ini bener-bener gak bisa melakukan pekerjaan domestik, saking langsung mual, pusing kalau mencium aroma sabun.  Akhirnya, semua tanggung jawab domestik diambil alih oleh bapak suami. 

4. Penciuman sangat sensitif terhadap aroma
Nah, ini hampir di semua kehamilan ngerasain hidung sensitif banget. Sampai-sampai hidung selalu di sumpel sama aroma minyak kayu putih buat jaga-jaga takut mual kena aroma yang gak cocok di hidung.

6. Sering mengantuk pagi hari
Trimester pertama hamil ketiga ini, gak biasanya dari yang lain, pagi hari ngantukan sampai memilih tidur di mushola sekolah saat nunggu Hanin belajar. Itu pun paling cuma 30 menit-1 jam. 

7. Nyeri dan pegal-pegal di sepanjang area panggul sampai telapak kaki
Nah, ini benar-benar bikin gak nyaman, pinggang rasanya kaya mau copot, haha. Terdengar lebay, tapi pegalnya sampai berat. Ditambab telapak kaki yang nyeri.

8. Sembelit/susah BAB
Sembelit selama hamil emang langganan banget ya. Tapi, bersyukur cuma di trimester pertama aja, untuk saat ini kembali normal di trimester kedua. 


9. Mual hingga muntah saat sikat gigi
Mual sampai muntah saat sikat gigi ini, entah kenapa masih saya alami sampai trimester kedua ini. Meski intensitasnya berkurang dibanding saat trimester pertama, sampai segan rasanya sikat gigi, tapi kalau gak sikat gigi ya gak akan enak dan pasti gigi kotor jadinya. Mau gak mau, tetap dijalani dengan konsekuensi siap kalau mual muntah. Hihihi


Mama ada yang sedang hamil juga kah? Kira-kira, poin mana nih yang sama dirasakan? Sharing yuk, Ma, di kolom komentar. 




Be First to Post Comment !
Posting Komentar