Pengalaman Suami Mengikuti Pelatihan Pemotongan Hewan Qurban Sesuai Syari'at Islam

| On
Agustus 25, 2017

Belajar dari Ibrahim
Belajar taqwa kepada Allah
Belajar dari Ibrahim
Belajar untuk mencintai Allah
- Snada -


Masing inget sama potongan lirik lagu diatas? Yups, lirik judul lagu nasyid "Belajar dari Ibrahim" yang disenandungkan oleh Snada tersebut adalah lagu yang mengisahkan tentang Pengorbanan Nabi Ibrahim AS. untuk menyembelih puteranya Ismail.

Pixabay.com


Masih inget sama kisahnya gak nih? Kalau lupa, saya ingetin sedikit ya.


Nabi Ibrahim AS. yang mendapatkan julukan "Khalilullah" yang artinya "Kekasih Allah" merupakan Nabi dengan tingkat kecintaan pada Allah SWT sangat tinggi. Saking cintanya beliau, Allah sampai mengujinya dengan memberikan perintah untuk menyembelih sendiri anaknya, Ismail AS. As we know, Nabi Ibrahim itu harus menunggu waktu yang lama loh untuk bisa memiliki keturunan dari rahim Siti Hajar. Jadi, kebayang kaaan, udah lama nunggu punya anak, eh sama Tuhan disuruh buat disembelih. Tapi, apakah Nabi Ibrahim menolak? Jawabannya: TIDAK.

Pada suatu hari, Nabi Ibrahim pun menyampaikan perintah Allah SWT tersebut kepada anak tersayangnya dengan berat hati.

Mendengar apa yang disampaikan sang ayah. Ismail AS. pun tanpa menolak sedikitpun, menerima titah yang merupakan perintah Allah SWT. Luar biasa, sang ayah pun ikut lega mendengar persetujuan dan penerimaan anaknya itu.

Sampailah pada suatu hari, Ismail AS. pun siap digorok lehernya oleh Nabi Ibrahim. Tapi, apa yang terjadi? Dengan kuasa Allah SWT. Ismail AS pun digantikan dengan seekor biri-biri. Masya Allah. Allohu Akbar.

***

Kisah tentang pengorbanan Nabi Ibrahim AS. untuk menyembelih puteranya inilah yang menjadi cikal bakal bagi umat Islam dalam menjalankan perintah berqurban pada Hari Raya Idul Adha atau yang sering disebut Lebaran Haji.

Ibadah qurban merupakan ibadah yang dianjurkan/ditekankan (sunnah mu'akkad) bagi seorang muslim/mah yang telah memiliki kemampuan baik secara finansial maupun kemantapan hati. Pahalanya juga luar biasa. Sehingga, bagi siapapun yang mampu secara finansial dianjurkan berqurban pada saat musim haji tiba.

Ibadah kurban ini kalau di Negara Arab seperti Mekkah atau Madinah istilahnya adalah Udh-hiyyah.

Trus, apa hubungannya sama pengalaman suami saya? Yuk! Cusss disimak.

Suami saya termasuk orang pilihan. Ciye kan, pilihan. Maksudnya, suami saya memiliki keahlian yang tidak semua orang miliki loh.

Keahlian apa sih?

Potong hewan.

Yups, suami saya bisa jadi tukang jagal dan biasanya banjir job kalau masuk musim haji. Hihihi. Keahlian ini diturunkan oleh almarhum bapaknya, bahkan sejak sebelum berstatus menikah.

Kebayang dong anak muda gitu loh wkwkwk

Hari Rabu lalu, suami berkesempatan ikut pelatihan cara memotong hewan kurban sesuai syari'at Islam yang diadakan oleh Forum Golok Depok.

"Bi, golok apaan?". Tanya saya kek gak percaya sama namanya.

"Ya golok, bendo".

"Deileh, sampe ada komunitasnya begitu".


Pelatihan yang bertempat di Masjid Al-Amanah Kp. Perigi Bedahan ini dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan, seperti DKM Masjid/Musholah, tukang jagal, dan lainnya. Pengisi acaranya Bpk. Ust.Tamimi dan Ust. Habibi, dari Forum Golok Depok itu sendiri.

Pelatihan yang berlangsung dari pagi hingga siang ini tidak hanya sekedar teori tentang gimana caranya memotong hewan qurban yang benar sesuai tata cara Islam, tapi diajarkan juga menaklukan hewan yang mau dipotong. Suami bilang, pelatihnya sampe nunjukkin cara menaklukan sapi sendirian loh. Dan itu bisa. Woah, saya sampe gak percaya rasanya, karena biasanya kalau yang bertugas motong perlu bantuan banyak orang kalau yang dipotong itu sapi atau kerbau. Secara body mereka gede kaan.

Saat pelatihan juga diajarkan gimana cara menggorok leher si hewan dengan mengetahui lebih dulu mana tenggorokan, kerongkongan, dan aliran darah. Ini bertujuan agar hewan yang dipotong bisa langsung mati, sehingga dengan begitu tidak menyakiti hewan.

Golok yang digunakan untuk memotong hewan pun gak boleh kudul (tumpul), harus tajam betul jadi proses pemotongan gak ditunda. Ini juga jadi gak menyiksa hewan. Golok yang bagus biasanya punya rentang harga 500 ribu - 1 juta, kata Ust. Tamimi.

Ust. Tamimi menaklukan sapi sendirian loh, peserta diajarkan tekniknya



Hewan yang disembelih wajib mengucapkan Asma Allah "Bismillaahi Allohu Akbar" atau
dengan lafadz basmallah saja


Meskipun kita, iya saya, kamu yang biasanya tinggal makan atau ngolah dagingnya, sebagai muslim/mah perlu juga tahu apa aja hal-hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan serta yang gak boleh dilakukan saat memotong hewan qurban. Berikut saya paparkan ya, dan ini mengambil dari sumber yang insya Allah valid termasuk dari penjelasan suami saya.


Dalil Ibadah Qurban

Dalil ibadah qurban terdapat dalam Qur'an, Hadits, dan Ijma'. Dalam QS. Al-Kautsar Ayat 1-3 Allah SWT berfirman yang artinya: 

“Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka shalatlah karena Tuhanmu dan sembelihlah hewan kurban. Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus”.


Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini adalah menunaikan shalat (idul Adha), kemudian pulang lalu menyembelih hewan kurban”.
 (HR. Bukhari)

Adapun dalil ijma’, seluruh ulama sepakat terhadap disyariatkannya ibadah kurban. Ijma’ ini memberi arti final bahwa tidak ada lagi celah beda pendapat dalam masalah ini.


Hukum Berqurban

Hukum ibadah kurban adalah sunnah muakkadah, atau sunnah yang sangat ditekankan. Rasulullah saw bersabda:

“Apa bila kalian telah meru’yah (melihat) bulan sabit Zulhijah, dan seseorang diantara kalian hendak memotong hewan kurban, maka hendaklah ia menahan diri untuk tidak memotong rambut dan kukunya”.
 (HR. Muslim)


Ungkapan beliau “dan seseorang di antara kalian hendak memotong hewan kurban” menunjukkan hukum sunnah bukan wajib. Sebab kalau sekiranya wajib, tentu tidak hanya dikaitkan dengan orang yang hendak berkurban saja.
Namun demikian, bagi yang memiliki kelonggaran sangat ditekankan untuk berkurban, dan makruh meninggalkannya. Rasulullah SAW pernah memberikan peringatan keras bagi orang yang mampu tapi tidak berqurban. Sabda beliau:
“Siapa yang memiliki kelonggaran tapi tidak berkurban, maka janganlah mendekati tempat pelaksanaan shalat (ied) kami”. (HR. Ibnu Majah; Hasan)
Atas peringatan keras ini, maka ada sebagian ulama yang menyatakan wajibnya kurban bagi orang yang mampu.
Waktu Pelaksanaan Qurban
Waktu pelaksanaan ibadah qurban terbentang mulai tanggal 10 sampai 13 Zulhijah. Yakni tanggal 10 setelah pelaksanaan shalat idul adha, hingga tenggelamnya matahari pada tanggal 13. Rasulullah saw bersabda:


“Seluruh hari-hari tasyriq adalah waktu menyembelih hewan qurban”.
 (HR. Ahmad; Shahih)


Jenis dan Syarat Hewan Qurban
Hewan yang dipotong untuk ibadah qurban adalah dari jenis binatang ternak. Yaitu unta, sapi, kambing dan domba. Tidak sah berqurban dengan jenis ikan dan burung. Adapun syarat umurnya, unta sudah berumur 5 tahun, sapi sudah berumur 2 tahun, kambing sudah berumur 1 tahun, dan domba sudah berumur 6 bulan. 
Di samping syarat umur, hewan kurban juga harus terbebas dari cacat yang jelas atau mencolok dan bisa mengurangi dagingnya.

Rasulullah saw bersabda:
“Ada empat macam yang tidak boleh dijadikan qurban. Yaitu, hewan yang rabun dan jelas kerabunannya, hewan yang sakit dan jelas sakitnya, hewan yang pincang dan jelas pincangnya, dan hewan yang kurus tidak berdaging”. (HR. Ibnu Hibban; Shahih)
Pembagian Hewan Qurban
Pada dasarnya daging qurban adalah untuk dikonsumsi. Sebagian untuk yang berqurban bersama keluarganya. Sebagian untuk karib kerabat atau tetangga terdekat. Dan sebagiannya lagi untuk fakir miskin. Tidak mengapa sekiranya ada yang perlu disimpan bila kondisinya longgar.




Rasulullah SAW bersabda:
“Makanlah, bagikanlah untuk makanan, dan simpanlah”. (HR. Bukhari dan Muslim)
*sumber:
dakwatuna(dot)com -Rujukan: Fiqhus-sunnah, Sayyid Sabiq; Alfiqhul Islamy wa adillatuh, Syaikh Wahbah Zuhaili; dan Kutubul Hadits.
wawancara ke suami
Kurang lebih 1 minggu lagi kita akan menjumpai lebaran haji, buat teman-teman yang mampu semoga tahun ini bisa melaksanakan ibadah qurban, yaaa. Dan bagi yang belum, semoga Allah mampukan untuk berqurban di tahun berikutnya. 

Saya harap juga tulisan ini bermanfaat buat yang membaca, supaya tetap ap to det dengan ritual yang kita laksanakan setiap tahunnya ini.

Salam, 
mamaenergic(dot)com

8 komentar on "Pengalaman Suami Mengikuti Pelatihan Pemotongan Hewan Qurban Sesuai Syari'at Islam"
  1. mantap mba, coba ada pelatihannya di jambi ya saya suruh deh suami ikutan karena si tukang jagal bakalan kebagian pahala juga kan ^^ thanks for sharing mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mba. Semoga di Jambi nanti ada yg menggerakkan ya mba :)

      Hapus
  2. Wah makasih sudah mengapdet kembali pengetahuan tentang kurban. Btw, itu nama forumnya ngerih amat mak. Hihihi. Tapi yang penting bisa memberikan manfaat kepada banyak orang yaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba eva, namanya bikin melongo pas pertama denger hehe

      Hapus
  3. Alhamdulillah ya Mbak, suami termasuk diberi kelebihan oleh Allah...semoga selalu amanah dan diberi kesehatan, karena semakin ke sini makin jarang orang yang mau belajar seperti potong Qurban sesuai syariat seperti ini.
    Btw, keren juga ya ada komunitas dan pelatihannya. Alhamdulillah.
    TFS, Mbak :)

    BalasHapus
  4. Pelatihan seperti ini yang sheharusnya dilakukan semakin lebih sering ya mba biar banyak yang dapat melakukan sesuai syariat

    BalasHapus
  5. Infonya Bermanfaat banget nih, mampir juga ya kesini Resep Masakan Bali

    BalasHapus