Kenali Penyakit Malaria, Gejala, dan Cara Pengobatannya

| On
Mei 07, 2018


Siapa yang gak kenal istilah “malaria”. Hampir semua orang udah gak asing lagi sama nama penyakit yang satu ini, namun gak sedikit juga orang yang masih suka tertukar antara malaria dengan demam berdarah (DB). Padahal, keduanya istilah penyakit yang berbeda, loh. Sekilas, saya jelaskan, yuk!


Whats is Malaria?


Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles sp.) betina.


Perbedaan antara Malaria dengan Demam Berdarah


Meskipun kedua penyakit ini ditularkan sama-sama dari nyamuk, tapi dari jenis yang berbeda. Jika DB oleh nyamuk Aides aegypti sedangkan malaria oleh nyamuk Anopheles sp.

Selain itu, perbedaan juga terletak dari waktu aktivitas nyamuk menggigit. Nyamuk malaria menggigit pada malam hari tepatnya dari jam 6 sore s.d jam 6 pagi. Perlu diingat juga nih, ciri khas nyamuk malaria itu saat nemplok atau gigit di kulit posisi badannya nungging.



Itulah mengapa penting banget saat tidur di malam hari seseorang dianjurkan memakai kelambu atau lotion anti nyamuk, supaya terhindar dari gigitan nyamuk, yang kita juga gak pernah tahu nyamuk jenis apa, syukur-syukur bisa menangkal si nyamuk malaria ini. Karena, malaria bisa menyerang semua kalangan usia, mulai dari bayi s.d orang dewasa.

Tapi, tenang aja. Kabar yang cukup melegakan adalah DKI Jakarta termasuk daerah Pulau Jawa sudah dikatakan BEBAS MALARIA. Hal ini seperti yang disampaikan oleh dr. Elizabeth Jane (Kemenkes RI) pada 24 April 2018 di Ruang Biro Komunikasi Gedung Kemenkes RI, Jakarta.

dr. Elizabeth Jane (Kemenkes RI)


dr. Jane, sapaan akrab beliau, menjelaskan bahwa Indonesia termasuk negara dengan endemis malaria. Daerah yang paling rawan adalah kawasan timur Indonesia, seperti Papua, NTT, Maluku, dan sekitarnya. Hal ini bisa dilihat dari gambar di bawah ini.



Tahun 2012, di Indonesia terdapat 417.819 kasus positif malaria dan pada tahun 2017 menurun hampir setengahnya menjadi 261.271 kasus. Ini bisa dikatakan terdapat kemajuan bagi Indonesia dalam pemberantasan malaria.


Jenis-jenis Malaria


Ternyata, ada banyak jenis malaria loh. Saya juga baru tahu setelah dijelaskan oleh dr. Jane.

1.Malaria Tropika
Penyebab: Plasmodium falciparum.
Gejala: demam terus menerus setiap hari.
Jenis malaria ini bisa menyebabkan kematian.

2.Malaria Tertiana
Penyebab: Plasmodium vivax.
Gejala: demam (berulang) selama 3 hari.

3.Malaria Ovale
Penyebab: Plasmodium ovale.

4.Malaria Kuartana
Penyebab: Plasmodium malariae.
Gejala: demam (berulang) selama 4 hari.

5.Malaria Knowlesi
Penyebab: Plasmodium knowlesi.


Tempat Kembang Biak Nyamuk Penular Malaria


Temen-temen perlu juga tahu daerah perkembangan biakan nyamuk malaria, karena daerah tinggal kita berikut ini jadi tempat perindukan nyamuk untuk berkembang biak dengan subur.

Mulai dari lingkungan pantai yaitu lagon, muara sungai. Lingkungan persawahan, sawah, saluran air. Lingkungan rawa, sungai, genangan air sungai, rawa-rawa. Termasuk genangan air yang bersentuhan langsung dengan tanah dan tidak mengalir termasuk bekas pijakan kaki hewan/kendaraan. Lingkungan perbukitan, tak luput mata air. Bekas galian tambang, dll.


Gejala Malaria

Gejala malaria hampir mirip seperti DB, yaitu demam, menggigil, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.


Mengapa Malaria Berbahaya?


Seperti yang sudah dipaparkan, penyakit malaria ini bisa sampai menyebabkan kematian bagi penderitanya. Malaria menyebabkan anemia, karena sel-sel darah merah si penderita banyak yang hancur dirusak oleh Plasmodium. Bahkan, anemia kronis pada ibu hamil bisa menyebabkan kematian dan bayi yang dikandung mengalami berat badan lahir rendah (BBLR) dan pada anak bisa mempengaruhi kecerdasan otaknya.

Manifestasi malaria berat bisa berupa demam tinggi, penurunan kesadaran, koma, pendarahan spontan, kegagalan multi organ sampai menyebabkan kematian.


Mencegah Penularan Malaria


Cara mencegah penularan malaria ini sebenernya simpel dan bisa kita lakukan dari rumah, terutama upaya menjaga kondisi lingkungan tempat kita tinggal tetap bersih dan sehat. Mulai dari membersihkan saluran air termasuk lumut-lumut yang nempel secara berkala supaya gak jadi sarang nyamuk.

Upaya serupa misalnya menebar ikan pemakan jentik nyamuk, seperti ikan kepala timah, nila merah, gupi, mujair dll. Bisa juga menebar racun jentik nyamuk.

Buat temen-temen yang suka bercocok tanam, bisa banget menanam tumbuhan pengusir nyamuk, seperti kecombrang, zodia, bunga tahi ayam/marigold, lavender, dan sereh.



Upaya lain yang gak kalah penting dan bisa kita mulai dari rumah, yaitu dengan memakai lotion anti gigitan nyamuk, memasang obat anti nyamuk, memakai kelambu, memakai kawat kasa pada lobang angin/ventilasi. Dan jangan lupa kalau mau keluar rumah saat malam hari sebaiknya mengenakan celana panjang, baju tangan panjang, dll.

Sebagai ibu, perlu waspada dan telaten nih kalau hari mulai sore anak-anak kita dipakaikan lotion anti nyamuk, baju dan celana panjang. Gak cuma yang lingkungan tempat tinggalnya banyak kebon seperti di rumah saya, yang tinggal di area perumahan (komplek) pun perlu hati-hati terutama tetap jaga kebersihan lingkungan.

Baca juga: Rasanya Punya Anak Sehat

Program Pemerintah: “ELIMINASI MALARIA”


Eliminasi malaria adalah suatu upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat dalam satu wilayah geografis tertentu, dan bukan berarti tidak ada kasus malaria impor serta sudah tidak ada vektor malaria di wilayah tersebut, sehingga tetap dibutuhkan kegiatan kewaspadaan untuk mencegah penularan kembali.

Tujuan program eliminasi ini ditargetkan Indonesia bebas malaria tahun 2030. Sebagai contoh saat ini, DKI Jakarta, salah satu daerah yang telah bebas dari malaria. Adapun Sulawesi, Sumatera, kalimantan masih menjadi daerah endemis malaria namun rendah.


Jika Positif Malaria, Bagaimana Menanganinya?


Bagi orang yang diketahui positif malaria harus diberikan pengobatan Obat Anti Malaria (OAM) yaitu Artemisinin - based Combination Therapy (ACT) yang saat ini digunakan adalah kombinasi Dihidroartemisinin dan Piperakuin ditambah dengan pengobatan radikal Primakuin sesuai dengan pedoman tatalaksana malaria.

Nah, obat ACT ini bisa didapatkan secara gratis di fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit pemerintah dengan memakai fasilitas BPJS.

Selanjutnya, bagi orang demam yang tinggal di daerah endemis malaria patut dicurigai dan harus melakukan pemeriksaan darah baik dengan mikroskop atau RDT (Rapid Diagnostic Test) untuk memastikan.

Sedangkan pada daerah yang sudah bebas malaria,  setiap orang yang datang dengan keluhan demam, petugas kesehatan perlu menanyakan apakah dalam 1 bulan terakhir pernah berkunjung ke daerah endemis malaria. Jika iya, maka harus dilakukan pemeriksaan darah untuk memastikan.


Pesan Penting untuk Para Traveler/Wisatawan


Sekarang ini, gak sedikit orang mengalami demam travelling alias jalan-jalan. Baik jalan-jalan ke dalam negeri ataupun luar negeri. Bahkan pesona wisata dalam negeri sendiri pun gak kalah menakjubkan dengan di luar negeri. Sebut saja Papua dengan Raja Ampat-nya, atau Kepulauan Maluku sana. Namun, sayangnya daerah-daerah tersebut justru menjadi daerah endemis malaria.

Seseorang yang hendak pergi travelling ke daerah/negara endemis malaria, tentu aja harus mencari tahu dulu persiapan apa yang perlu dilakukan agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit malaria. Alih-alih mau liburan dan senang-senang, jangan sampai berubah jadi momen yang mengkhawatirkan.

Salah satu persiapan bagi temen-temen yang hendak pergi ke kawasan Timur Indonesia atau daerah endemis malaria lainnya adalah: disarankan meminum obat doksiksiklin sebanyak 1 kaplet setiap hari. Dimulai dari 2 hari sebelum keberangkatan ke daerah endemis malaria sampai 4 minggu setelah keluar dari lokasi endemis malaria.

Simak “ABC” berikut ya!




Tanggal 25 April lalu diperingati sebagai Hari Malaria Sedunia. Pada pertemuan WHO tanggal 18-23 Mei 2007 silam telah dihasilkan komitmen global tentang eliminasi malaria bagi setiap negara dan merekomendasikan bagi negara-negara endemis malaria termasuk Indonesia.


Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dalam menuju eliminasi malaria serta meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dalam penanggulangan dan pencegahan malaria.

"Ready to Beat Malaria" adalah tema Hari Malaria Sedunia kali ini. Di Indonesia sendiri mengambil tema "Bebas Malaria, Prestasi Bangsa". Semoga Indonesia bisa benar-benar bebas malaria tahun 2030 nanti. Aamiin

Yuk, Akhiri Malaria!





*head photo by pixabay

10 komentar on "Kenali Penyakit Malaria, Gejala, dan Cara Pengobatannya"
  1. Wah.. sekarang ada ABC pencegahan penyakit malaria nih. Bener sih sekarang orang2 demam traveling. Risiko tertular malaria meningkat juga terutama jika kita berpetualang ke wilayah yg rentan penyakit dan banyak nyamuknya. Kita bawa aja obat doksiksiklin ya minumnya 1 kaplet 1 hari siiip Bu Amel infonya 😘😆

    BalasHapus
  2. Kalau dulu sering ada penyemprotan untuk membasmi nyamuk penyebab malaria dan DBD, tapi sekarang sepertinya jarang apa yah?

    BalasHapus
  3. Nama nyamuknya sudah banget dihafalkan, beda dengan namanya nyamuk demam berdarah. Anopheles sp, ada sp nya pula.

    BalasHapus
  4. Wah iya ya kalau mah traveling ke Raja Ampat misalnya atau ke daerah papua lain, pastinya harus tau ilmunya mencegah dan mengobati malaria.

    BalasHapus
  5. Nyamuk binatang kecil yg mematikn ya, mesti aware sm jaga lingkungan yg bersih biar nyamyk gk berkmbng biak

    BalasHapus
  6. Lavender dan Sereh, noted banget nih.
    Aku baru pindahan dan di tempat baru ini banyak bgt nyamuknya, besar2 dan cukup ganggu walau pintu udah pakai teralis anti nyamuk (katanya), gak ngaruh juga soalnya nyamuk mudah bgt masuk lewat celah dan pintu yg lain.

    Banyak penyakit yg disebabkan oleh nyamuk yg harus diwaspadai termasuk Malaria ini ya :(

    BalasHapus
  7. Semoga lingkungan rumah kita tetap terhindar dari malaria yaa..

    BalasHapus
  8. Baru tahu juga jenis malaria ada banyak, butuh pencegahan ekstra ya sebagai orang tua untuk mencegah penyakit malaria pada anak

    BalasHapus
  9. Masih ada malaria ya di Indonesia, harus waspada ni khususnya buat traveler yang senang petualang di hutan-hutan..

    BalasHapus
  10. Serem ya penyakit Malaria ini, aku kira udah nggak ada di Indonesia, ternyata masih jadi ancaman yaa..

    BalasHapus